Grup band Letto baru-baru ini merilis album kedua mereka bertajuk ‘Don’t Make Me Sad’. Seturut dengan tajuknya, Letto masih bermain diarena musik romantis nan membuai. Tidak bakal bikin penggemarnya sedih.
"Dulu, kami dikenal lewat lirik yang halus. Di sini, kami mencoba banyak sisi. Ada yang lebih halus. Ada juga yang nge-beat," kata Noe, sang vokalis dalam jumpa pers peluncuran album itu di Djakarta Theater Kamis (16/8) lalu. Seperti dalam lagu Cahaya, hits single mereka, lagu tersebut mengandung makna yang dalam.
"Lagu itu bercerita tentang seseorang yang membutuhkan teman dan tidak ada yang bisa menemani. Tapi, jangan lupa, bukan hanya manusia yang bisa jadi teman. Alam, embun, angin, dan Tuhan bisa jadi teman kita yang paling setia," papar Noe.
Dalam lagu lain ‘Ephemera’, band yang digawangi oleh Noe (vokal), Patub (gitar), Arian (bas), dan Dedy (drum) ini pun mencoba berfilosofi. 'Ephemera' adalah sesuatu yang hanya bersifat sementara atau hanya ada di permukaan. Misalnya, kemarahan dan kesedihan. Banyak hal yang kita anggap beban, padahal itu hanya sementara. Kira-kira, begitu yang ingin disampaikan oleh lagu tersebut," jelas Noe.
Ternyata menulis lirik romantis oleh seorang Noe tidak membutuhkan suasana atau pengalaman khusus. "Di saat seperti apa kami tidak butuh nyepi di gua untuk mencari tempat tenang? Kami menciptakan suasana itu di dalam diri kami. Kami tidak tahu arti kata romantis atau puitis. Kami hanya menulis apa yang ingin kami sampaikan," tandas Noe.
source: kafegaul.com
LETTO on Facebook
Wednesday, August 22, 2007
Letto, Masih Main Halus
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment