SETELAH sukses melempar album pertama Truth, Cry, and Lie. Saat HUT RI ke-62, band papan atas yang sedang naik daun, Letto memutuskan untuk meluncurkan album keduanya dengan mengambil titel Don't Make Me Sad.
Sejak awal Letto ingin bermusik secara jujur tanpa ada keinginan yang muluk-muluk. Letto yang digawangi Noe (vokal), Patub (gitar), Arian (bas) dan Dedy (drum) ingin mencurahkan segala emosi yang ada. Bahkan album kedua Letto merupakan kontemplasi dan pengendapan serta perenungan yang sangat dalam dan akhirnya muncullah lagu-lagu yg bisa menggugah dan akhirnya menemani pendengar. Seperti dalam lagu Sebelum Cahaya sebagai single hit.
Pengumpulan materi antara enam sampai delapan bulan, dengan masa recording dua minggu, waktu yang mepet karena memang ada tekanan deadline.
Menurutnya, ini perenungan yang sangat dalam, pokoknya ini pengendapan pikiran kita. Kita berharap embun, cahaya, angin menjadi teman kita yang selama ini kita tidak menyadarinya. “Kita selama ini hanya sadar kalau teman itu ya kekasih saja," ujar Noe saat ditemui dalam peluncuran album keduanya di Djakarta Teater, Kamis (16/8).
Diakui Noe penggarapan album keduanya dituntut soal deadline. Mau tidak mau banyak lirik lagu atau aransemen mereka kerjakan saat tur atau dalam perjalanan. Kendati begitu Letto akhirnya bisa menyelesaikan album keduanya pada pertengahan tahun 2007.
Di album ini proses recording dikerjakan di Jogja, sementara mixing dan mastering di Jogja dan Jakarta. Untuk hit single Sebelum Cahaya video klipnya sangat luar biasa. Apalagi menghadirkan Amanda, seorang model yang tuna rungu. Lirik lagunya berkisah tentang seseorang yang merasa kesepian karena ditinggalkan teman.
"Padahal sesungguhnya dalam kesendirian itu masih ada Tuhan dan alam yang menemani. Ada angin, embun dan sebagainya," ujar Noe yang bernama lengkap Sabrang Mowo Damar Panuluh. Nada mellow memang menjadi ciri khas Letto. Selaras dengan lirik lagu yang berusaha menguatkan hati yang gundah. Sangat menenangkan. Tidak heran kalau lagu Sebelum Cahaya akan sering terdengar di radio maupun di berbagai televisi swasta dan tentunya sountrack sinetron.
"Saya membuat lagu sesuai dnegan suasana hati. Kalau lagu itu akhirnya laris di sountrack maupun dianggap sangat dalam itu terga ntung penilaian pribadi masing-masing orang. Yang jelas antara lirik dan aransemen sangat berkaitan. bahkan soal romantisme saya sampai sekarang belum bisa mengartikan kata-kata romantis. Kalau mellow memang suara saya lebih terasa seksi dan sangat merefleksikan perasaan kita," ujar anak dari Emha Ainun Nadjib ini.
Eksekutif produser Musica, Ibu Acin, menyakini album ini akan bisa sesukses album terdahulu. Bahkan pihak Musica Studio menyiapkan lima video klip untuk album kedua Letto ini.
"Sejak dari album kompilasi, mereka mempunyai lirik yang sangat beda dan vocal yang unik, feeling dan harapan sayaini bisa sangat diterima. Kita akan menyiapkan lima video klip album Letto makanya kami ingin dukungan dari teman-temna qwartawan untuk memilihkan lagu," jelasnya.yon
source: Surya
LETTO on Facebook
Monday, August 20, 2007
Letto Andalkan Sebelum Cahaya di Album Kedua
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment