Tak perlu didebat lagi, bahwa musik adalah salah satu obat yang ampuh untuk menemani atau menenangkan suasana hati. Lagu yang tepat di saat yang tepat akan membuat emosi kita semakin sempurna.
Letto yang didirikan oleh Noe (vocal), Patub (gitar), Arian (bas) dan Dedy (drum) sebagai tempat pencurahan emosi mereka selalu memiliki lagu dengan tingkat emosional yang tinggi. Lirik-lirik yang ditulis dengan pemikiran mendalam, dan aransemen musik yang menguatkan makna yang tersurat dan tersirat dalam setiap lagu. "Setiap kata di lirik memiliki sayap. Kita bisa memilih artinya sesuai keinginan hati kita," terang Noe dengan santai. Kalau sebagian ada yang merasakan sisi religius mungkin sebagian orang lagi akan menangkap sisi romantis. "Padahal, sampai sekarang ini saya enggak bisa mengartikan kata-kata romantis," Sambil tertawa Noe mengungkapkan isi hati tentang kata romantis.
Sebuah lagu berjudul Sebelum Cahaya akan mengawali perjalanan kita. Musiknya langsung mengantarkan kita dalam suasana yang menenangkan hati. Selaras dengan lirik lagu yang berusaha menguatkan hati yang gundah. Sangat menenangkan, seperti usapan lembut di punggung kita dari orang yang kita kasihi. Tidak akan mengherankan kalau lagu ini nantinya bakal sering terdengar di radio ataupun layar televisi kita sebagai soundtrack sinetron. Tentunya itu bukan tujuan utama dari anak-anak Letto ketika menciptakan lagu ini.
Walaupun tidak dipungkiri, itu merupakan salah satu celah promosi yang sangat baik. "Saya cuma membuat lagu sesuai suasana hati, kok. Kalau lagu itu akhirnya laris sebagai soundtrack sinetron, tentunya itu merupakan sebuah penghargaan bagi kami," Ungkap Noe yang jadi penulis lirik utama dari band ini.
Tak jarang, Letto sebenarnya mengangkat tema dari hal-hal yang sangat ringan. Dari kejadian sehari-hari yang seringkali kita alami. Coba saja kita simak lebih jauh lirik-lirik lagu Memiliki Kehilangan atau Sejenak. Setiap hubungan antara lirik dan arransemen musik di lagu-lagu ini berkaitan sangat erat. Kalau kita perhatikan musiknya dan mencermati liriknya, maka kita akan menemukan sebuah kandungan cerita yang bisa membuat kita tertegun atau malah tertawa.
Penampilan para personel band ini ini memang identik dengan kesederhanaan. Tapi tidak untuk musik mereka. Memang mereka hanya memakai instrument-instrument yang biasa dipakai semua anak band. Tapi mereka selalu mempunyai nada-nada yang terdengar segar di telinga kita.
Tatanan musik yang indah dan membuat kita terpesona untuk terus mendengarkannya. Apalagi sekarang, mereka sudah mulai bermain-main dengan software computer untuk menciptakan musik. Kita akan mendengar cukup banyak sampling dan looping di lagu-lagu Letto kali ini. Beberapa lagu mungkin ada yang akan memberi kita shock therapy. "Ada lagu yang mungkin tidak didengar di album Letto terdahulu. Tapi kita hanya ingin agar orang siap untuk menerima apapun yang dimainkan Letto," Noe menerangkan maksud dari kejutan yang mereka hadirkan di album Don't Make Me Sad.
Secara keseluruhan album ini berisi hal-hal yang ada di sekitar kita. Karena setiap saat, Letto selalu berusaha mencerna apa sih yang sedang terjadi sekarang ini. Dari situlah Letto punya cita-cita lain dari album ini. Sebagian dari hasil penjualan album ini akan digunakan untuk membuat buku-buku berhuruf braile. Yang diharapkan akan berguna untuk teman-teman penyandang tuna netra. "Sembari kita belajar melihat dunia dari sisi mereka," terang Noe.
Yuk, kita mencoba melihat semua hal dari berbagai sisi.
Judul Album: Don't Make Me Sad
Artist: Letto
Produksi: P.T. Musica Studios
01. My Liberty, Good Bye
02. Sebelum Cahaya
03. Hantui Aku
04. Memiliki Kehilangan
05. Permintaan Hati
06. Ephemera
07. Bunga Dimalam Itu
08. Innosense's-Innocence
09. Rasakanlah Makna
10. Sejenak
11. Kau, Aku dan Obsesiku
12. Don't Make Me Sad
source: musica.co.id
LETTO on Facebook
Wednesday, August 22, 2007
Don't Make Me Sad, Melihat Dunia Dari Berbagai Sisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
"Setiap kata di lirik memiliki sayap. Kita bisa memilih artinya sesuai keinginan hati kita,"
SEPAKAT!!!
dulu saya anti musik, sampe sekarang anti musik 'jahiliyah', yang terkadang gak sadar, liriknya mengandung unsur kesyirikan (menyekutukan Allah). Pas kenal lagunya Letto...hmmm....boleh...
Saya merasa bebas menginterpretasi makna tiap syairnya...('kena' untuk setiap kalangan)
Smoga kedepan tetap begini.
Sayangnya, videoklipnya...memaksa kita untuk memaknai dengan 1 makna...
mmm "Sebelum Cahaya" nya keren banget....
Post a Comment