LETTO on Facebook

Sebelum Cahaya (Video Clip)

Monday, July 17, 2006

Profil Letto: Sabrang Mowo Damar Panuluh (Noe)

Noe, Menganggap Cak Nun Sebagai Teman Ketimbang Ortu.

Kata demi kata, kalimat demi kalimat menyembur dari mulut basah pemuda bercelana Jeans yang sobek-sobek dari pangkal paha hingga menyentuh mata kaki ini. Sesekali bahasanya beraroma sastra. Lain kali terdengar begitu teoritis dan matematis. Namun tak jarang ia mengumbar plesetan dan canda ria dengan logat jawanya yang begitu kental. Jari-jari tangan kanannya menjepit sebatang rokokputih. Sosok ini tak lain adalah Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe, vokalis grup band Letto yang tengah merangkak naik.

Ternyata, vokalis grup band ini adalah putra budayawan Emha Ainun Najib hasil perkawinannya dengan Neneng. Rupanya gaya pendidikan Cak Nun (panggilan Emha) begitu membekas terhadap anaknya. Saat berbincang, Noe menyebut ayahnya dengan inisial CN (kependekan dari Cak Nun).

"Sejak kecil hingga sebesar ini, belum pernah dia memerintah harus begini atau begitu. Dia selalu mengajarkan dasar pemikiran yang jelas. Segala sesuatu harus mulai dengan. Mau main hujan aja harus tau alasannya apa," papar lelaki berzodiak Gemini itu.

Menurutnya CN membekali banyak hal, termasuk mendekatkan dirinya pada Tuhan. Tapi jangan bayangkan budayawan mbeling itu menyuruh anaknya Sholat, ngaji atau perintah-perintah akhirat yang sejenisnya.
"Untuk urusan spiritual, CN mengajari saya bagaimana menjadikan Tuhan sebagai teman. Misalnya saat melihat rumput yang tumbuh. CN mengatakan itu bukan saja proses alam, melainkan proses Tuhan juga ada di situ" tukas penyuka makanan Sushi ini.
"CN mengajarkan bagaimana hidup dan memahami masalah. Ibarat komputer, CN bukan memberi data, tapi membentuk processor. Sehingga apapun yang masuk menjadi jelas karena processor-nya jelas. Makanya saya lebih menganggap CN sebagai teman dari pada sebagai orang tua," lanjutnya.

Sejak kecil Noe, tinggal di Metro daerah Lampung. Saat menginjak umur 6 tahun, orangtuanya memutuskan untuk bercerai. Noe menjadi korban broken home? Ternyata tidak. Memang alumnus SD 1 Yosomulyo, Lampung itu sempat bertanya-tanya tentang hubungan kedua orang tuanya. Sehingga wajar ketika Noe kecil makin sering diskusi dengan CN. Untungnya CN bisa menggiring anaknya untuk percayaakan keputusan cerai terhadap istri pertamanya.

"Saya tidak menerima itu sebagai suatu perpisahan. Karena CN sering datang ke lampung. Hubungan mereka tetap seperti saudara. sampai sekarangpun tetap baik," kata alumnus SMP Xaverius Metro Lampung ini. Noe mengaku tidak merasa punya pengalaman traumatis kehancuran bahtera rumah tangga kedua orangtuanya. Dia melihat itu dengan jernih dan menganggapnya sebagai keputusan logis, bukan emosional semata.
"Yang terbaik emang seperti itu. kalaupun mereka pisah saya nggak merasa kehilangan apapun," terang anak pertama dari empat bersaudara ini.

Setelah lulus SMP, Noe memutuskan untuk melanjutkan studinya ke Jogja. Tahun 1998, kemudian Noe melanjutkan jenjang pendidikannya ke University of Alberta, Kanada dengan mengambil konsentrasi bidang Matematika. Namun rupanya, kakak dari Haya, Obal dan Rampak ini belum puas. Selain itu, karena otaknya yang eamng terbilang encer, Noe menambah konsentrasi di bidang lain yakni Kimia. Selain itu di negeri bule itu, Noe belajar tentang musik teknologi.

Tahun 2004, vokalis yang bercita-cita ingin memiliki pusat riset ilmu pengetahuan ini kembali ke tanah tampah darahnya.
"Ide-ide tentang ilmu yang dulu saya pelajari di Kanada tak kumpulin di HP. Entah kapan punya kesempatan untuk merealisasikan ide itu." tandas cucu dari Pak kami dan Bu Kami ini.

Noe mengaku sebenernya ia bukan orang yang punya talent di dunia musik dan hanya sebatas suka mendengarkan musik. Sebelumya ia lebih enjoy menjadi sosok di belakang layar dari pada tampil di atas hiruk-pikuk panggung. Semuanya bermula ketika pamannya memberikan kaset bekas kumpulan lagu-lagu Queen. Saat itu dia masih duduk di bangku SMP. Setelah mendengarkan berulang kali, akhirnya dia punya pikiran bagaimana membuat musik yang bisa menggerakkan rasa dan menggerakkan perasaan orang lain. Mulailah Noe bersentuhan dengan keyboard, alat yang pertama ia sentuh.

"Sebenernya aku gak iso nyanyi. Karena kebetulan saat bikin lagu, tidah ada yang nyanyi. jadi sebenernya terpaksa. lantas kemudian ketika memasuki wilayah industri, harus nyanyi," canda pria kelahiran 10 Juni 1979 ini. Sebagai tempat pelampiasan bermusik, Noe memanfaatkan studio Kyai Kanjeng, grup musik milik ayahnya sebagi tempat praktiknya. Kreasi hobinya tak sia-sia. Lagu-lagu yang sekarang ngetop dibawakan Letto merupakan hasil kreativitasnya.
"Dari studio Kanjeng, saya bisa ngerti bagaimana mixing, mastering dan memproduksi musik," ungkap anak tiri bintang sinetron Novia Kolopaking itu.

Seiring dengan berjalannya waktu, penyuka aktor Morgan Freeman ini meyadari akan segala kekurangan skill-nya di ranah musik. Tuntutan belajarpun mulai menggelisahkan dirinya. Penggalian bakat mulai dilakukan dengan lebig serius. Beruntung Noe tipe orang yang tak malu-malu bertanya dan belajar.
"Saya belajar kepada ibu Bertha. Menimba ilmu dengan siapa saja. Malah kalo ketemu Rendra, saya banyak belajar dari dia bagaimana mengangkat performance di atas panggung," akunya.

Saat ditanya tentang keterlibatan dengan narkoba, Noe menjawab seperti diplomat ulung, "Semua orang tau bahwa api itu panas. Apa perlu membuktikan sendiri kalo api itu panas. Begitu juga narkoba. saya sudah melihat sendiri bagaimana efek yang ditimbulkan narkoba," katanya.

Noe pun kini merasa senang dengan respons masyarakat terhadap karya dirinya dan teman-temannya di grup band Letto. Tapi ia tak mau semua itu nantinya malah akan mengubah siapa mereka sebenarnya.

Nama Lengkap: Sabrang Mowo Damar Panuluh (Noe)
Tanggal Lahir: Jogjakarta, 10 Juni 1979
Posisi: Vokalis dan Keyboard
Musik Fave: Queen, Yani, Kitaro
Sekolah: SD 1 Yosomulyo Lampung, SMP Xaverius Metro Lampung, SMA 7 Jogja, University of Alberta Kanada
Friendster: http://www.friendster.com/user.php?uid=1628387
Mobile: +6281227xxxxx

(Sumber: Genie, photo: Tam)

17 comments:

Anonymous said...

semua yang besar punya permulaan. dan semua permulaan memiliki cerita. Bagilah cerita itu pada kami. Akan ku ceritakan pada keturunanku nanti..

Anonymous said...

Salut buat Noe, dari omongannya sudah terlihat cerdas dan rendah hati seperti CN... Sekali lagi salut

Anonymous said...

Ja das ist fantastish!
buy viagra
cheap viagra online
G'night

Anonymous said...

Halo, interesting information.
And I am here [url=http://www.jahk.org/forum/topic.asp?TOPIC_ID=113]viagra[/url].
Take http://www.jahk.org/forum/topic.asp?TOPIC_ID=113#viagra best prices.
G'night.

eRDe said...

NoEee,,,,,saLutt deChhh bwT Loe,,,kaTa2 yaNG menyenTuh haTi, bs banGeth ngRubah seSeoraNg,,,
woRds haVe poWer!!!!

huuuuuUUu,,,,aPlg aLo denGer LaGu2 LetTo,,,^^

Anonymous said...

Keep up the good work optima yellowtop batteries propecia bingo vermont Price for neurontin 300 mg http://www.bingoplaywhere.info/Cyber-bingo.html Software configuration management+tools used in organisation Que veut dire accutane Nomad footwear Swot analysis farmers insurance Canon compatible cartridges ppc codec Speaker phone with mute Quit smoking grimsby

Anonymous said...

sungguh..
saya very interested by u..oleh lirik2 yang telah anda karyakan. semoga memang ndak roman picisan layaknya anak muda sekarang. :D
namun, entah ya..saya suka anda apa adanya..

Anonymous said...

btw ruang rindu sebenarnya bercerita tentang apa ya noe?

Anonymous said...

bicara..tentang lagu sebelum cahaya.., itu kalo saya telaah menceritakan perjalanan emha dan support kepada beliau atas usahanya selama ini .., bener ngga sich

Ninis said...

Duh, Noe emang bener2 tau cara menyentuh perasaan, baik lewat musik maupun kata2 :)
Aku jatuh cinta banget sama "Sebelum Cahaya"! Ya musiknya, ya kata2nya, ya suaranya .. sampe aku tulis di blog deh!
I admire you, Noe ^_^

Anonymous said...

asalamualaikum'
cuma pengen bilang : "salam kenal nuat noe dan yang lainnya"
agak-agak wonder aja kok liriknya puitis buanget susah dimengerti...he....he tapi top abis bikin serasa melayang kalo dengerin.....he.he. nta_catlover@yahoo.co.id

Anonymous said...

De Sabrang...
Kamu Brillian!!! ...tapi tetaplah jadi insan yang rendah hati...
bukankah kesuksesan juga suatu bentuk ujian??..belajar dari para maestro dan para sufi...tetaplah membumi ... Love you..

(Bunda Fariz&Eureka)

Anonymous said...

ka' NOE napa sih kaka' cakep banget?mau ga' jadi kaka' Q?dateng za ke kota Q?

Anonymous said...

mas noe video klipnya permintaan hati baguuuss da actingnya gitu..,tp kok deket2an benget si sama modelnya???duuh...akuh jd??ga papa dink ;)

chup_phee said...

Assalamualaikum
Alow mas noe
makacie da dtng k Sidoarjo meskipun da ujan2an
semangat ya....
terus berkarya...
kpn ke Sidoarjo lg

chup_phee said...

Assalamualaikum
Alow mas noe
makacie da dtng k Sidoarjo meskipun da ujan2an
semangat ya....
terus berkarya...
kpn ke Sidoarjo lg

Anonymous said...

hello...dan sukses buat noe "letto"
dengan kerendahan hati mu, saya salut panjenenganipun saestu lare jogja...ingkang kagungan andap asor sing ageng...selamat buat NOE..NOE..
(dari anak BANTUL kota Projo Taman Sari )