Radar Tulungagung, Rabu, 28 Juni 2006
Satu lagi grup papan atas menyapa music lovers Tulungagung, Letto. Grup band asal Kota Gudeg, Jogjakarta, itu dua malam lalu tampil romantis di hadapan penggemarnya di Hall Yudistira Barata.
Setidaknya, 12 lagu dikumandangkan Letto untuk memuaskan publik yang belakangan ini haus dengan kedatangan grup musik yang sering menghiasi layar kaca. Sekitar 500 lebih pasang mata lebih menyaksikan penampilan grup yang baru saja tampil di Sentul, Bogor itu.
Sejak pukul 19.00, penggemar sudah berada di mulut panggung. Mereka menunggu konser bertajuk Optimisme Cinta with Letto kerja bareng A Mild Live Production bersama Jack Production itu.
Sebelum Letto melantunkan lagunya, terlebih dulu beberapa band lokal tampil menunjukkan kebolehannya. Seperti Yussel Band, Nu Deep Band dan lain sebagainya. Tembang bernuansa rap dan rock serta romantis menjadi ciri khas band-band tersebut. Tepat pukul 21.00, enam cowok berjalan di tengah-tengah kerumunan penonton. Salah satunya pemuda berambut gondrong berbaju jins biru yang ternyata bernama Noe. Dia langsung menyapa dengan lagu berjudul No One Talk Ab’ Love To Nite. Ya, lagu tersebut memang milik Letto yang menjadi hits single-nya. Cabikan Arian (bass) dan lentikan jemari Patub (melody) menjadikan suguhan Letto benar-benar istimewa, belum lagi hentakan bunyi drum, Dedi membuat hall seakan bergetar. Lighting dan penataan panggung juga menjadi keunggulan sendiri. Dua personel tambahan juga tak lupa diusung, Cornel (rithym) dan Uta (keyboard).
Lagu-lagu lain yang disuguhkan; Truth Cry and Lie, Sebenarnya Cinta, Ruang Rindu dan lain sebagainya. Kepandaian Noe membawakan lagu, menjadi magnet sendiri penampilannya di Kota Marmer ini. Terlebih ketika melantunkan lagu Sandaran Hati yang memang menjadi ciri khas Letto. Noe-pun tak banyak mengeluarkan tenaganya, pasalnya penggemarnya sudah dulu menghafal lagu yang tak asing lagi di telinga kaum muda. "Tulungagung, alangkah indahnya. Memberi nuansa sendiri bagi saya," kata Noe yang disambut dengan jeritan penggemarnya. Kurang lebih dua jam, Letto tampil di panggung. Sebagai lagu pamungkas, dikumandangkan Sampai Nanti Sampai Mati. (ziz)
(Sumber: Radar Tulungagung)
Satu lagi grup papan atas menyapa music lovers Tulungagung, Letto. Grup band asal Kota Gudeg, Jogjakarta, itu dua malam lalu tampil romantis di hadapan penggemarnya di Hall Yudistira Barata.
Setidaknya, 12 lagu dikumandangkan Letto untuk memuaskan publik yang belakangan ini haus dengan kedatangan grup musik yang sering menghiasi layar kaca. Sekitar 500 lebih pasang mata lebih menyaksikan penampilan grup yang baru saja tampil di Sentul, Bogor itu.
Sejak pukul 19.00, penggemar sudah berada di mulut panggung. Mereka menunggu konser bertajuk Optimisme Cinta with Letto kerja bareng A Mild Live Production bersama Jack Production itu.
Sebelum Letto melantunkan lagunya, terlebih dulu beberapa band lokal tampil menunjukkan kebolehannya. Seperti Yussel Band, Nu Deep Band dan lain sebagainya. Tembang bernuansa rap dan rock serta romantis menjadi ciri khas band-band tersebut. Tepat pukul 21.00, enam cowok berjalan di tengah-tengah kerumunan penonton. Salah satunya pemuda berambut gondrong berbaju jins biru yang ternyata bernama Noe. Dia langsung menyapa dengan lagu berjudul No One Talk Ab’ Love To Nite. Ya, lagu tersebut memang milik Letto yang menjadi hits single-nya. Cabikan Arian (bass) dan lentikan jemari Patub (melody) menjadikan suguhan Letto benar-benar istimewa, belum lagi hentakan bunyi drum, Dedi membuat hall seakan bergetar. Lighting dan penataan panggung juga menjadi keunggulan sendiri. Dua personel tambahan juga tak lupa diusung, Cornel (rithym) dan Uta (keyboard).
Lagu-lagu lain yang disuguhkan; Truth Cry and Lie, Sebenarnya Cinta, Ruang Rindu dan lain sebagainya. Kepandaian Noe membawakan lagu, menjadi magnet sendiri penampilannya di Kota Marmer ini. Terlebih ketika melantunkan lagu Sandaran Hati yang memang menjadi ciri khas Letto. Noe-pun tak banyak mengeluarkan tenaganya, pasalnya penggemarnya sudah dulu menghafal lagu yang tak asing lagi di telinga kaum muda. "Tulungagung, alangkah indahnya. Memberi nuansa sendiri bagi saya," kata Noe yang disambut dengan jeritan penggemarnya. Kurang lebih dua jam, Letto tampil di panggung. Sebagai lagu pamungkas, dikumandangkan Sampai Nanti Sampai Mati. (ziz)
(Sumber: Radar Tulungagung)
1 comment:
I have been looking for sites like this for a long time. Thank you! » »
Post a Comment