LETTO on Facebook

Sebelum Cahaya (Video Clip)

Friday, July 21, 2006

Kolaborasi Romantis Nidji, Letto & Kerispatih

Lirik Sampai Nanti, Sampai Mati, sangat multi interpretatif -- bisa ditafsirkan sebagai lirik cinta, patah hati, persahabatan, bahkan tentang Tuhan -- dan sarat dengan pesan positif.
Pelaku industri rekaman paham benar prinsip ini; sukses sebuah band ―entah itu baru atau lama― tidak bisa diramalkan. Hitung-hitungan seilmiah apa pun juga tak bakalan sanggup menebak keberhasilan sebuah band.

Pun ketika Nidji menjejakkan tanahnya di industri musik lokal. Tak ada satupun yang berani meramal mereka bakal sukses. Status mereka sebagai pendatang baru makin membuat masa depan mereka susah ditebak. Tapi, lihatlah, dalam beberapa bulan terakhir nyaris semua penikmat musik di Indonesia, menyebut nama band yang digawangi Giring (vokal), Rama (gitar), Ariel (gitar), Randy (kibor), Andro (bas), dan Adri (dram). Musik Nidji yang mirip-mirip Coldplay, The Killers, Keane ―karena ini mereka kerap ditudingimitator― rupanya disambut hangat publik. Jangan heran kalau saban hari band asal Jakarta ini muncul di berbagai stasiun teve. Di layar gelas, dengan penuh semangat band ini mendendangkan hit Child atau Sudah.

Tak cuma di teve, di radio mereka pun berjaya. Tembang besutan Nidji punya frekuensi air play yang tinggi. Child dan Sudah pernah bergantian merasakan nikmatnya berada di puncak tangga lagu berbagai stasiun radio. Ada lagi. Nidji, kini termasuk salah satu band yang punya frekuensi manggung nan padat. Bagaimana dengan penjualan album? “Sampai saat ini album kami sudah dapat penghargaan gold ―penghargaan ini diberikan bila sebuah penyanyi band meraih angka penjualan 75.000 keping-- Lumayanlah, paling tidak kami sudah berada di wilayah aman sekarang,” ujar Rama. Catatan prestasi bisa dibilang luar biasa mengingat mereka belum seumur jagung masuk dalam industri rekaman.

Nidji ―yang diambil dari kosa kata Jepang Niji, yang berarti pelangi― terbentuk tahun 2002 lalu. Band ini terbentuk karena sering nongkrong di studio musik salah satu personelnya, Andro. “Dari sekian banyak musisi yang kumpul di sana, cuma kami berenam yang punya satu visi. Kami lalu sepakat membentuk Nidji,” ucap Ariel. Seperti band kebanyakan, Nidji kepengin punya album rekaman. Mereka lalu berinisiatif menyebarkan demo rekaman ke berbagai perusahaan rekaman. Tapi hasilnya nol besar. Tak satupun perusahaan rekaman yang mau merekrut mereka.

Lantaran tak juga mendapat respon dari perusahaan rekaman, mereka memberanikan diri membuat album yang diproduksi dan dirilis secara independen. “Tahun 2004 akhir kami merilis mini album. Isinya dua lagu, Heaven dan Child. Kami lempar 500 keping ke pasaran, album ini habis,” bilang Rama. Bakat besar Nidji tercium Musica Studio. Suatu kali ketika tampil di EX Plaza ―band ini kerap tampil di pusat perbelanjaan ini― penampilan mereka dilihat Indrawati Widjaya, atau akrab dipanggil Bu Acin, pemilik perusahaan rekaman Musica Studio's. “Waktu kami manggung, bu Acin kebetulan lewat lihat kami. Dia melihat kami sebanyak dua kali. Ia lalu mengirimkan orang. Kami lalu disuruh bikin demo rekaman,” cerita Giring. Lalu pada Juli 2005, mereka menandatangani kontrak dengan Musica's Studio.

Pengalaman pertamakali rekaman dan sukses, juga dialami Kerispatih. Lewat album Kejujuran Hati, band yang digawangi Sammy (vokal), Badai (piano, synthesizer), Andika (bas), Arief (gitar) dan Anton (dram). Singel album ini ―yang berjudul Kejujuran Hati-- mengena di hati publik. Maklum lagu ini memenuhi berbagai syarat buat diterima kuping di sini. Tempo medium dengan lirik romantis plus vokal renyah Sammy membuat lagu ini cepat diterima. Cuma bermodalkan hit Kejujuran Hati, Kerispatih melambung. Album debut Kerispatih sukses berat. Sekitar 300 ribu keping sudah ludes terjual. Ini angka yang tak pernah dibayangkan personel band ini. “Kami nggak pernah menyangka bisa menjual album sebanyak itu. Kalau ditanya apa rahasianya? Menurut saya lantaran musik romantisme yang kami usung. Jujur saja tembang bernapaskan romantisme, sangat digemari. Bisa jadi, inilah alasan kenapa banyak yang membeli album kami,” ujar Sammy yang pernah menjalin hubungan cinta dengan Nania Indonesian Idol. Bermodalkan awal yang cukup sukses, Kerispatih kini tengah menggarap album kedua yang juga bernapaskan romantisme. Album ini akan diluncurkan September-Oktober 2006, seusai tur di beberapa kota dan juga negara. Belajar dari pembuatan album pertama yang digarap dua minggu di studio rekaman, Sammy ingin pembuatan album kedua lebih matang. “Kami menanamkan prinsip: jangan pernah merasa puas. Yang pasti setiap hal ada kekurangan,” ujarnya. Sammy yang bernama lengkap Hendra Samuel Simorangkir itu menuturkan, album kedua nanti diisi dengan format musik yang lebih dewasa. Genre pop groovy yang dianut band yang semua personelnya jebolan Institut Musik Indonesia (IMI) akan tetap ditekuni dengan irama yang lebih tinggi.

Band lain yang bisa dibilang dapat atensi di album perdananya adalah Letto. Album debut band asal Yogyakarta ini, Truth, Cry, And Lie sampai kini telah terjual lebih dari 75.000 keping. Sukses band yang digawangi Noe (vokal) Patub (Guitar), Dedi (dram, perkusi), dan Arian (bas) ini jadi pembuktian, band asal Yogyakarta masih bisa berbicara banyak di kancah musik lokal. Sukses band ini terdongkrak setelah melempar singel Sampai Nanti, Sampai Mati. Tembang Sampai Nanti, Sampai Mati amat simpel dan mudah dicerna kuping. Kalau disimak, lagu ini punya keistimewaan. Ada nada-nada pentatonis yang cukup unik.Lirik Sampai Nanti, Sampai Mati, sangat multi interpretatif -- bisa ditafsirkan sebagai lirik cinta, patah hati, persahabatan, bahkan tentang Tuhan -- dan sarat dengan pesan positif. Band ini makin diperhitungkan setelah merilis singel Sandaran Hati dan Ruang Rindu. Maklum, lagu dengan tempo medium ini sangat klop dengan selera kuping penggemar musik lokal.

Meski album perdana mereka disambut gempita, Nidji, Letto, dan Kerispatih masih perlu pembuktian lebih supaya bisa menyejajarkan diri dengan band lain yang lebih dulu mapan. Buat jadi band mapan selain butuh waktu, ketiga band ini harus terus membuat karya yang apik.

Sumber:
bintang-indonesia.com

No comments: