Suara merdu vokalis Letto ini menghiasi sejumlah sinetron top saat ini. Dia adalah Noe, putra Emha Ainun Najib. Dengan kesederhanaannya Noe tak bermaksud ikutan populer seperti ayahnya. Noe kecil pun bercita-cita sederhana, menjadi tukang pos.
Lagu Letto sedang laku keras. Beberapa sinetron yang sedang digandrungi penonton memilih tembang kelompok yang beranggotakan Ari (bas), Patub (gitar), Dedy (drum) dan Noe (vokal) itu sebagai theme song. Sinetron Intan memilih Ruang Rindu, lalu Wulan yang menggaet Sandaran Hati, dan I Love U Boss memakai Sampai Nanti Sampai Mati. Sinetron dan lagu-lagu bersinergi dengan bagus, dan kini populer di mana-mana.
Yah, di antara personel Letto, memang Noe paling menyita perhatian. Salah satunya karena pria bernama asli Sabrang Mowo Damar Panuluh (26) ini anak dari Emha Ainun Najib atau Cak Nun. Sebelum ini banyak orang yang enggak tahu siapa Noe. "Oh, ini anaknya Cak Nun," begitu kira-kira komentar banyak orang kala melihat Noe.
Tukang Pos Kaya
Noe lahir 10 Juni 1979 di Yogyakarta. Namun, di Kota Gudeg itu Noe hanya tinggal lima tahun. Ibunya bercerai dengan Cak Nun dan memutuskan pindah ke Lampung, dan Noe ikut ibunya. Tak hanya harus berpisah dengan ayahnya, Noe juga harus berjarak dengan nenek tercinta.
Kendati demikian, Noe menemukan suasana baru di Lampung. "Saya jadi bisa merasakan suasana pedesaan. Kalau di Yogya, mencari pengalaman menangkap belut saja susah," ujar Noe saat ditemui di sela-sela syuting klip video kelima Letto, Truth, Cry and Lie di Karawaci, Tangerang, beberapa waktu lalu.
Noe mengaku menjalani masa kecil yang sama dengan anak-anak pada umumnya. "Ya sekolah, ya bandel," serunya. Saat kecil pula, ia pernah bercita-cita menjadi masinis dan tukang pos. "Soalnya, setiap kali tukang pos datang ke rumah bawa wesel. Saya jadi berpikir tukang pos itu kaya. Yah, namanya juga logika anak kecil," kisahnya seraya tertawa. Namun setelah besar, Noe tak punya cita-cita khusus. "Yang penting berguna, enggak sia-sia diberi kesempatan hidup."
Meski tinggal berjauhan dengan ayahnya, Noe tetap merasa dekat. Karena Cak Nun sering datang menjenguknya ke Lampung. Saking akrabnya, Noe menganggap Cak Nun seperti teman sendiri. Setelah lulus SMP, Noe kembali ke Yogya dan meneruskan sekolah di sana. Ia bergabung dengan ayahnya, dan bergaul bersama komunitasnya.
Saat duduk di bangku SMA barulah Noe bertemu dengan Ari, Dedy dan Patub. Karena mereka satu sekolah. Namun, kala itu mereka belum membentuk band. Noe sendiri melanjutkan kuliah di University of Albertha, Kanada di tahun 1998. Ia mengambil dua jurusan sekaligus, yaitu matematika dan fisika. Lima tahun kemudian, ia pulang ke Yogya dengan membawa gelar Bachelor of Mathematic dan Bachelor of Physics.
source: nova
LETTO on Facebook
Wednesday, June 13, 2007
Noe, Punya Adik Setelah 21 Tahun
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment