Nama band Letto mencuat walaupun baru meluncurkan satu album bertajuk “Truth, Cry and Lie”. Lagu-lagu dalam album ini sudah akrab di telinga penggemar. Hampir tiap hari, ada saja video klip lagu Letto muncul di televisi. Lagu “Ruang Rindu” juga menjadi soundtrack sinetron yang sedang tayang. Ini menambahkan kedekatan band asal Yogyakarta dengan para fansnya.
Band yang terdiri dari Arian (bass), Patub (gitar), Dedy (drum) dan Noe (vocal) sudah mendapat tempat khusus di kalangan penggemar musik. Lirik-lirik lagu mereka puitis dan menyimpan makna sejuta makna. Salah satu contohnya, lagu “Sandaran Hati”.yang dinilai sebagai ungkapan kepada kekasih hati. Tapi bagi Letto, lagu ini bisa ditujukan untuk siapa saja termasuk orang tua sebagai sandaran hati.
Lagu-lagu lain seperti “Truth, Cry and Lie”, “Sampai Nanti Sampai Mati” dan “Sebenarnya Cinta” juga sudah dikenal. Album perdana mereka terjual lebih dari 300 ribu kopi. Pihak Musica Record pun mengganjar Letto dengan penghargaan Double Platinum. Biasanya untuk album yang terjual 150 ribu, penyanyi atau band diberi Platinum.
Tak hanya sukses di penjualan album, lagu-lagu Letto juga banyak dijadikan ringback tone. Hal ini diungkapkan Mohamad Arif Junaedi, Head of Denpasar Branch PT Indosat Tbk saat Meet & Greet di Kuta, Minggu (8/4). Lagu-lagu Letto memiliki peringkat tinggi sebagai I-Ring. Alhasil, Letto pun menjadi band yang diajak untuk mengikuti Community Festival yang salah satu agendanya Music Community Gathering dan Live Music Corner.
Ketika ditanya mengenai kesuksesan ini, Noe yang memiliki nama lengkap Sabrang Mowo Damar Panuluh menuturkan apa yang mereka dapatkan merupakan hasil perjuangan “Kami selalu konsentrasi pada apa yang kami kerjakan, soal hasilnya bagaimana, itu urusan belakangan. Yang penting kami konsentrasi pada proses yang sedang berjalan,” ujar alumnus Mathematics & Physics University of Alberta, USA ini.
Target ke depan, Letto akan meluncurkan album kedua. “Materinya sudah ada, mudah-mudahan pertengahan tahun ini bisa dirilis,” imbuh Dedy. Mengenai penampilan mereka di Kuta, personel Letto mengaku ada perbedaan. Kalau dulu mereka datang ke Bali untuk berlibur dan bersantai, kini mereka datang untuk bekerja dan menghibur masyarakat. —wah
source: cybertokoh.com
LETTO on Facebook
Friday, June 15, 2007
Letto Konsentrasi Kerja
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment