SANG vokalis band Letto yang tengah berkibar Noe (26) yang memiliki nama panjang Sabrang Mowo Damar Panuluh tak hanya suka menyanyi, tetapi juga melahap dan mengoleksi buku. Bahkan oleh keluarganya, Noe disebut sebagai 'setan' baca.
Penampilannya yang sederhana membuat cowok ini terkesan pendiam saat ditemui di launching novel Pedang Skinheald II karya penulis cilik Ataka Awwalur Rizki di Gramedia Ambarrukmo Plaza, akhir pekan lalu. Sejak kecil, Noe putera Emha Ainun Najib atau Cak Nun ini gemar membaca aneka jenis buku, mulai dari buku cerita hingga buku serius yang diwariskan dari ayah atau keluarga. Noe pun rajin membeli buku, hingga ia mempunyai koleksi ribuan buku di rumahnya di Lampung.
Noe memang lahir di Yogyakarta pada 10 Juni 1979, namun ia hanya tinggal lima tahun. Ibunya bercerai dengan Cak Nun dan memutuskan pindah ke Lampung. Noe pun turut bersama sang bunda. Namun tak berarti ia kehilangan sosok ayah, karena Cak Nun sering datang menjenguknya ke Lampung.
Setelah lulus SMP, Noe kembali ke Yogya dan meneruskan sekolah hingga bangku kuliah. Ia bergabung dengan ayahnya, dan bergaul bersama komunitas Kyai Kanjeng. Kepindahannya memaksa ribuan koleksi bukunya ini turun ke keponakan. "Ya itu, dari dulu mereka sering meminjam. Begitu saya pergi, mereka rebutan meminjam buku tapi tidak dibalikin lagi. Tapi tidak apa-apa yang penting tidak hilang," katanya.
Pengagum Freddie Mercuri yang rumahnya di Yogya sempat dijadikan dapur umum setelah bencana gempa ini kini mengaku masih tetap menjadi setan baca. Namun karena kesibukannya di dunia tarik suara, penyaluran hobinya ini agak tersendat. Tapi setiap kali, ia selalu menyempatkan membaca buku.
Kini, ia lebih memilih buku populer dan ilmu pengetahuan aktual, dan buku cerita atau fiksi hanya sebagai hiburan sesekali. Kesukaannya pada buku science memang tak mengherankan karena dia lulusan University of Albertha, Kanada dengan dua gelar sekaligus Bachelor of Mathematic dan Bachelor of Physics. Saking cintanya pada buku populer, yang ia sebut sebagai buku aktual, ia pun jadi takut ke toko buku.
"Yang membuat saya agak terganggu adalah jika mampir ke toko buku, 'setan' baca dalam diri saya seperti bangkit. Rasanya jadi ingin membeli seluruh buku di toko buku," ungkapnya sembari tersenyum ringan.
Ketika ditanya kenapa tidak jadi ilmuwan, Noe menjawab bahwa hidupnya dijalani dengan sederhana saja, mengikuti jalan Tuhan. Noe kecil pun bercita-cita sederhana, menjadi tukang pos.
"Soalnya, setiap kali tukang pos datang ke rumah bawa wesel. Saya jadi berpikir tukang pos itu kaya," kisahnya. Namun setelah besar, Noe tak punya cita-cita khusus. "Cari duit untuk modal kawin," ungkapnya sembari tertawa lebar.
Noe dan Letto kini masih sibuk roadshow album perdana mereka Truth, Cry and Lie. Kini, Noe mengaku Letto tengah menyiapkan album kedua yang kini baru 50 persen. "Pengennya akhir tahun ini atau awal tahun depan. Mohon doanya saja," katanya sambil tersenyum malu saat dikerubuti penggemar yang kebanyakan remaja putri. (M-4)-m.
Penampilannya yang sederhana membuat cowok ini terkesan pendiam saat ditemui di launching novel Pedang Skinheald II karya penulis cilik Ataka Awwalur Rizki di Gramedia Ambarrukmo Plaza, akhir pekan lalu. Sejak kecil, Noe putera Emha Ainun Najib atau Cak Nun ini gemar membaca aneka jenis buku, mulai dari buku cerita hingga buku serius yang diwariskan dari ayah atau keluarga. Noe pun rajin membeli buku, hingga ia mempunyai koleksi ribuan buku di rumahnya di Lampung.
Noe memang lahir di Yogyakarta pada 10 Juni 1979, namun ia hanya tinggal lima tahun. Ibunya bercerai dengan Cak Nun dan memutuskan pindah ke Lampung. Noe pun turut bersama sang bunda. Namun tak berarti ia kehilangan sosok ayah, karena Cak Nun sering datang menjenguknya ke Lampung.
Setelah lulus SMP, Noe kembali ke Yogya dan meneruskan sekolah hingga bangku kuliah. Ia bergabung dengan ayahnya, dan bergaul bersama komunitas Kyai Kanjeng. Kepindahannya memaksa ribuan koleksi bukunya ini turun ke keponakan. "Ya itu, dari dulu mereka sering meminjam. Begitu saya pergi, mereka rebutan meminjam buku tapi tidak dibalikin lagi. Tapi tidak apa-apa yang penting tidak hilang," katanya.
Pengagum Freddie Mercuri yang rumahnya di Yogya sempat dijadikan dapur umum setelah bencana gempa ini kini mengaku masih tetap menjadi setan baca. Namun karena kesibukannya di dunia tarik suara, penyaluran hobinya ini agak tersendat. Tapi setiap kali, ia selalu menyempatkan membaca buku.
Kini, ia lebih memilih buku populer dan ilmu pengetahuan aktual, dan buku cerita atau fiksi hanya sebagai hiburan sesekali. Kesukaannya pada buku science memang tak mengherankan karena dia lulusan University of Albertha, Kanada dengan dua gelar sekaligus Bachelor of Mathematic dan Bachelor of Physics. Saking cintanya pada buku populer, yang ia sebut sebagai buku aktual, ia pun jadi takut ke toko buku.
"Yang membuat saya agak terganggu adalah jika mampir ke toko buku, 'setan' baca dalam diri saya seperti bangkit. Rasanya jadi ingin membeli seluruh buku di toko buku," ungkapnya sembari tersenyum ringan.
Ketika ditanya kenapa tidak jadi ilmuwan, Noe menjawab bahwa hidupnya dijalani dengan sederhana saja, mengikuti jalan Tuhan. Noe kecil pun bercita-cita sederhana, menjadi tukang pos.
"Soalnya, setiap kali tukang pos datang ke rumah bawa wesel. Saya jadi berpikir tukang pos itu kaya," kisahnya. Namun setelah besar, Noe tak punya cita-cita khusus. "Cari duit untuk modal kawin," ungkapnya sembari tertawa lebar.
Noe dan Letto kini masih sibuk roadshow album perdana mereka Truth, Cry and Lie. Kini, Noe mengaku Letto tengah menyiapkan album kedua yang kini baru 50 persen. "Pengennya akhir tahun ini atau awal tahun depan. Mohon doanya saja," katanya sambil tersenyum malu saat dikerubuti penggemar yang kebanyakan remaja putri. (M-4)-m.
sumber: http://www.kr.co.id
2 comments:
setan baca.......?
kejem amirrrrrrr
Wow... keren banged..
Subhanallah... aku ngerasa lagu2 letto tu spiritual banget... sebelum cahaya, permintaan hati, sejenak, dan lagu2 album sebelumnya juga dalem banget..
walopun kata2nya cinta.. tapi aku ngerasa tuh cinta kepada Tuhan... wow...
hehehe.. tengs yaa... kalo denger2 lagu kamu, jadi ngerasa diingatkan ajah .. ^^
"setan baca" mm... pantesan bgt.. hehe... lirik2nya muanteb pisan sii... hehe....
terus bikin lagu2 cinta kepada Illahi yaa.. ^^
Post a Comment