Judul: Lethologica
Penyanyi: Grup Letto
Produksi: Musica Studio’s
Review: Kompas
Hampir semua lirik di album ketiga Letto ini adalah stok lama, atau sejak lama telah ditulis oleh Noe, vokalis Letto. Noe ini memang gemar membikin syair dan lirik lagu, yang merupakan bentuk pengamatannya terhadap alam di sekelilingnya.
Beberapa kalimat mengandung metafora, yang kemudian bisa ditafsirkan macam-macam. Bahkan, lagu ”Sebelum Cahaya” yang ada di album kedua, Don’t Make Me Sad, masih ditafsirkan orang setelah delapan bulan album beredar. Seperti dikatakan Noe, orang itu menafsirkan ”Sebelum Cahaya” sebagai shalat malam (tahajud).
Begitulah lirik menjadi kekuatan bagi Letto, yang berawak Noe (vokal, keyboard), Patub (gitar), Arian (bas), dan Dedy (drum). Kekuatan lain adalah lagu yang enak didengar dan gampang ditirukan. Dipadu dengan sound gitar yang nge-blues, musik Letto terdengar makin khas. Letto pun menyerap berbagai kemungkinan pengembangan teknologi yang diinternalisasi ke dalam aransemen musik. ”Kami mencoba seenak mungkin. Kalau tidak enak, ya kami tidak pakai,” tukas Noe.
Ada 12 lagu dalam album ketiga ini, dengan single hit ”Lubang di Hati”.
Produser Eksekutif Musica Studio’s Indrawati Widjaja mengatakan, sejak beredar 8 Januari 2009 hingga pekan ini, album ini sudah terjual lebih dari 50.000 keping. Letto hadir dengan konsep: mereka memberi makna pada setiap lagu.
LETTO on Facebook
Sunday, January 25, 2009
Memberi Makna Setiap Lagu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
letto makin gaul abiiiiiizzzzzz,and top skorere
Post a Comment