LETTO on Facebook

Sebelum Cahaya (Video Clip)

Sunday, January 04, 2009

Lethologica Yang Sarat Cinta

Para penggemar Letto akan mendapat kado Tahun Baru berupa album baru. Karya terbaru grup band Jogja itu diberi tajuk Lethologica. Album ini tak jauh berbeda dari album sebelumnya, yakni Ruang Rindu dan Sandaran Hati. Khas Letto adalah menyajikan musik yang kental seolah ingin menyejukkan jiwa dengan tema yang mengarah pada ketuhanan, kehidupan sosial dan cinta.

Lagu di album baru, hampir semuanya puitis. Letto juga tetap mempertahankan keunikan dengan memasukkan lagu berbahasa Inggris.

Lethologica berisi 12 lagu, sembilan lagu berbahasa Indonesia dan tiga lainnya menggunakan lirik bahasa Inggris. Proses rekaman dilakukan di salah satu studio di Jogja, Geese. “Proses penggarapan album ini baru sekitar dua-tiga bulan lalu,” ungkap Aldi, Manajer Letto, kemarin.

Single yang dijagokan adalah Lubang di Hati yang kini juga sudah berkumandang di radio Jogja. Lagu tersebut adalah ciptaan Noe, sang vokalis dan Cornel, additional gitar Letto.

Dalam album sebelumnya Dont Make Me Sad, Letto berhasil meraih Platinum Awards dengan penjualan di atas 150.000 copy dalam waktu 3 bulan. Beberapa penghargaan pun telah didapatkan antara lain penghargaan AMI Awards 2008 untuk kategori aktifasi RBT (Ring Back Tone) terbanyak untuk lagu Ruang Rindu dari debut album Truth, Cry, and Lie.

Album pertama Letto juga berhasil meraih penghargaan kategori Album Pendatang Baru pada ajang SCTV Music Award 2007 dan juga telah mendapatkan anugerah sebagai grup musik terbaik di ajang Planet Muzik 2007 di Singapura pada 8 Juni 2007.

Namun pada album ketiga ini, Aldi tak ingin muluk-muluk mengulang kesuksesan dari dua album sebelumnya. “Mengalir saja, kalau responnya bagus dan albumnya laku ya alhamdulillah, tapi kalau tidak ya tak jadi masalah,” imbuh Aldi.

Para personel Letto adalah sahabat dekat sejak SMA, mereka bertemu pertama kali di SMA 7 Yogyakarta. Setelah SMA, mereka sempat berpisah tapi di akhir tahun 1999 mereka berkumpul lagi. Pada 2004 terbentuklah band dengan nama Letto. Grup musik asal kota gudeg ini beranggotakan Noe (Sabrang Mowo Damar Panuluh) sebagai vokal, Patub (Agus Riyono) menempati posisi gitar, Arian (Ari Prastowo) si bassis, dan Dhedot (Dedi Riyono) pada drum.

Letto adalah sebuah nama tanpa arti, sengaja dibuat demikian agar tidak mengarah pada sifat apa pun, tidak asumtif. Tujuannya agar para personel Letto selalu terpacu untuk terus berkarya, berusaha mencari makna Letto dengan semua proses kreatif yang mereka lakukan.

Oleh Angelia Dewi Candra
http://koranjogja.com

No comments: