Sumber: JAWApos
TRAWAS - Untuk kali pertama pLettonic (sebutan untuk fans grup band Letto) bertemu. Istimewanya, pertemuan yang dikemas dalam Meet and Greet pLettonic iu dilakukan di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman Trawas, Kabupaten Mojokerto.
Ampuh, manajer pelaksana kegiatan ini menyatakan, konsep kegiatan pertemuan fans Letto dengan grup band asal Jogjakarta ini justru datang dari pLettonic sendiri. Yakni, diprakarsai oleh Rumah Tongkrongan, yang menjadi base camp pLettonic asal Jakarta. "Ideanya muncul dari pLettonic sendiri, dan kita menyesuaikan saja," jelas dia.
Diakui, Meet and Greet pLettonic ini sudah direncanakan sejak September 2007 lalu. Hanya, baru teralisasi Kamis-Jumat hari ini di Seloliman. "Kita tidak ingin kegiatan meet dan greet itu hanya bersifat bertemu dan happy-happy. Tapi, kita ingin agar pertemuan ini lebih bermakna," kata pemuda asal Semarang ini.
Sebuah pertemuan, bagi pLettonic harus dibuat se-bermakna mungkin. Pertemuan tidak sekadar say hello, namun lebih dari itu, ada ucapan saling menyapa yang di situ ada pembauran warna yang dibawa masing-masing pLettonic serta band Letto sendiri. "Ibaratnya, saya berbaju merah, Anda berbaju biru, lalu ketemu dan terciptalah sesuatu yang baru. Warna ungu misalnya," ujar Ampuh berfilosofi.
Demikian juga harapannya dalam ajang meet and greet kali ini. Dia berharap, dengan kegiatan yang berkonsep lingkungan, dan Letto membawa musik, maka akan tercipta sesuatu yang baru yang belum pernah ada sebelumnya. "Kami sih berharap ada saling menyapa, terjadi keharmonisan, kekompakan antar pLettonic dan syukur bisa menghasilkan sesuatu," ujarnya.
Para peserta yang datang kemarin lebih dari 100 pLettonic. Mereka berasal dari Malang, Surabaya, Bandung, Jakarta dan Jogjakarta. Sejak pagi kemarin mereka mengikuti beragam kegiatan outbond, mulai bermain kekompakan di lapangan hingga lomba memasak antar kelompok pLettonic.
Hiro, seorang mahasiswa UGM asal Jepang mengaku sangat tertarik mengikuti kegiatan ini. Tidak karena dirinya sebagai fans Letto, tetapi acara yang dikemas panitia sungguh menggugah selera. "Saya sendiri kaget, ternyata di Indonesia juga ada acara yang dikemas seperti ini. Saya baru tahu. Kalau di Jepang saya sudah pernah mengikuti," ujar mahasiswa jurusan Sastra Indonesia UGM ini.
Sementara malam harinya, grup band Letto menyuguhkan beberapa komposisi dari album mereka secara aukistik di lapangan tengah PPLH Seloliman. (in/nk)