LETTO on Facebook

Sebelum Cahaya (Video Clip)

Wednesday, February 07, 2007

Making The Video: Truth Cry & Lie

Hari ini (07.02.07), Letto bikin Video Klip terbaru mereka ”Truth Cry & Lie” yang diambil dari album dengan judul yang sama.

Video Klip kali ini shootingnya diambil di Kawasan Kawaraci Tangerang dan merupakan Video Klip yang ke 5 setelah Sampai Nanti Sampai Mati, Sandaran Hati, Ruang Rindu dan Sebenarnya Cinta.

Kita tunggu hasilnya....


Tuesday, February 06, 2007

Noe Seminggu di Depan Komputer

Di luar kesibukannya bermusik, vokalis grup musik Letto, Noe, mengaku sangat suka berada di depan komputer demi panggilan hobinya. Putra seniman Emha Ainun Najib ini pernah sampai seminggu berselancar di dunia maya atau mengutak-atik berbagai macam software komputer kegemarannya.

Lulusan Mathematics and Physics University of Alberta, AS, ini memang menyenanga sesuatu yang terkait dengan angka. Meski tidak secara langsung bergelut dengan matematika, logika berpikir yang dibentuk dengan mempelajari matematika dirasakannya sangat berguna dalam mengarungi hidup.

"Namanya juga hobi, kalau lagi senang, ya, bisa berjam-jam di depan komputer," ungkap pria yang memiliki nama lengkap Sabrang Mowo Damar Panuluh ini di sela pentas band-nya di Kota Solo, pekan lalu.

Sukses dengan album perdana, Noe bersama awak Letto lainnya, yakni Arian, Agus Patub, dan Dedi, sedang giat mengumpulkan materi album kedua, selain juga menunggu tayangnya video klip keempat dari album pertama mereka, yakni lagu Sebenarnya Cinta. Kini, sudah 13 lagu mereka kumpulkan untuk album kedua. Jenis musiknya masih akan pop meski dengan pengaruh berbagai macam aliran. "Ada rock, funk, sampai dangdut," kata Noe yang juga berbisnis studio rekaman bersama teman-teman bandnya.

taken from: kompas



Letto Raih Double Platinum Berkat Kejujuran

Kaltimpost, Senin 22 Januari 2007, Grup band Letto mulai mengukir prestasi. Album Truth, Cry, and Lie yang dirilis akhir Februari 2006 terjual laris di pasaran. Hingga saat ini, album grup band asal Jogja itu terjual 300 ribu keping. Atas pencapaian tersebut, mereka mendapatkan anugerah double platinum. Pemberian penghargaan tersebut dilakukan diam-diam saat grup yang digawangi Noe (Vokal/keyboard), Patub (gitar), Arian (bass), dan Dedi (drum) itu tampil dalam Soundtrack by Request tayangan SCTV, Jumat (19/1) malam lalu.

Indrawati Widjaja atau biasa dipanggil Ibu Acin, pemimpin label Musica yang menaungi Letto, memang sengaja ingin memberi kejutan. Pembawa acara Nirina Zubir mengawali kejutan itu sebelum Letto mulai menyanyi. "Noe, ke sini aku mau tanya. Kamu kan ahli Matematika, 150 ribu dikali dua berapa" tanya Nirina. "Yah, itu sih pertanyaan untuk anak SD. 300 ribu," jawab pemilik nama lengkap Sabrang Mowo Damar Panuluh itu.

Nirina kemudian menyatakan bahwa jawabannya salah. Mendengar itu, Noe keheranan. Putra budayawan Emha Ainun Nadjib memang keukeuh jawabannya benar. "Salah. Jawaban yang benar, kita tanya Ibu Acin," kata Nirina. Ibu Acin kemudian naik ke panggung membawa piagam bertulisan Letto sebagai simbol double platinum atas prestasi yang telah dicapainya.
"Nah, 150 ribu dikali dua, jawabannya double platinum! Selamat buat Letto," seru Nirina. Noe merasa sangat bersyukur penjualan albumnya bisa mencapai sebanyak itu. Menurut dia, hal tersebut sangat di luar dugaan mereka. "Nggak menyangka. Tapi, album ini memang hasil kerja maksimal. Di setiap kesempatan yang datang, kami memang berusaha untuk selalu maksimal. Kalau nggak, dosa terhadap kesempatan nanti," kata Noe.

Bagi Letto, prestasi itu mempunyai makna tersendiri. Noe menganggap double platinum adalah tolak ukur statistik segi penjualan. Artinya, ada 300 ribu orang yang tersentuh oleh lagu-lagu Letto. "Kami merasa lebih berarti kalau mengingat ada 300 ribu orang yang dengar lagu kami," tambahnya. Noe teringat suatu hari ada penggemar yang mengirim lewat SMS, bercerita dirinya patah hati dan tidak ingin meneruskan sekolah. Menurut Noe, orang itu sudah pasrah dan tidak mau berbuat apa-apa lagi untuk memperjuangkan kehidupannya pada masa mendatang. "Beberapa hari kemudian, dia SMS lagi. Katanya, gara-gara dengar lagu Sampai Nanti (milik Letto), kehidupannya jadi lebih baik. Lagu itu memberinya inspirasi," cerita Noe.

Dalam berkarya, Letto berusaha untuk mengusung kejujuran. Menurut Noe, lirik-lirik yang terkandung dalam lagu-lagunya adalah hasil pemikiran yang benar, bukan dibuat-buat. "Yang terpenting adalah kejujuran," ujarnya.


Monday, February 05, 2007

Penghargaan double platinum ini jadi alat yang paling nyata buat mengukur disukai atau tidaknya musik kami oleh masyarakat. Dan ternyata musik kami disukai, paling tidak disukai 300 ribu orang yang membeli kaset Letto,” ceplosnya.

Terkejut. Begitulah reaksi personel Letto ketika album debut mereka, Truth, Cry and Lie, dapat penghargaan double platinum dari perusahaan rekaman tempat mereka bernaung, Musica Studio's.
Patub (gitar), Arian (bas), Noe (vokal) dan Deddy (dram) terkejut lantaran pemberian penghargaan, yang dilakukan di sela-sela acara By Request SCTV Jumat pekan lalu, tak pernah diberitahukan pada mereka sebelumnya. “Kami nggak pernah diberi tahu sama sekali kalau bakal diberi penghargaan. Nggak tahunya pihak Musica memang sengaja tidak memberi tahu. Katanya, penghargaan itu kejutan buat kami,” ujar Noe. Sekadar informasi, penghargaan platinum biasanya diberikan untuk sebuah album yang meraih penjualan 150 ribu keping. Jadi bila Letto mendapat penghargaan double platinum, artinya album band asal Yogyakarta ini telah terjual sebanyak 300 ribu keping.

Pastinya Letto senang dapat penghargaan ini. Kata Noe, ini mengindikasikan musik mereka disukai masyarakat. “Penghargaan double platinum ini jadi alat yang paling nyata buat mengukur disukai atau tidaknya musik kami oleh masyarakat. Dan ternyata musik kami disukai, paling tidak disukai 300 ribu orang yang membeli kaset Letto,” ceplosnya.
Disinggung kesuksesan album ini takk lepas dari beberapa lagu yang dijadikan soundtrack sinetron, Letto tak mengelak. “Soundtrack memang punya peran penting. Lewat soundtrack, lagu-lagu kami jadi dikenal masyarakat. Tapi menurut saya, lagu juga punya pengaruh penting. Kalau ternyata lagu yang dijadikan soundtrack tak enak, ya, nggak ada pengaruhnya buat penjualan album,” tandas Noe.

Saat ini ada tiga lagu Letto yang diangkat jadi soundtrack sinetron di RCTI. Perinciannya, Sampai Mati jadi soundtrack sinetron I Love U,Boss, Ruang Rindu jadisoundtrack sinetron Intan, dan Sandaran Hati jadi lagu tema sinetron Wulan.